Thursday, February 19, 2009

TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN KARIMUNJAWA


Kawasan ini terletak di laut Jawa + 83 km dari Kota Jepara menuju arah utara. Obyek ini merupakan kepulauan yang ditetapkan sebagai Taman Nasional laut Karimunjawa. luas daratan 7.120 Ha dengan pulau berjumlah 27 buah, namun yang berpenghuni hanya 5 buah. yaitu Karimunjawa, Kemujan, Parang, Nyamuk dan Genting. dengan hamparan pemandangan di sela-sela pulau, pasir putih yang membentang di sepanjang pantai dengan pohon kelapa. Terdapat 242 jenis ikan hias, serta 133 genera fauna akuatik. Dengan kapal motor, karimun jawa dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam dari dermaga Jepara. Di kawasan Taman Nasional laut ini juga telah dibangun "Kura-Kura Resort" yang merupakan kawasan peristirahatan dengan fasilitas lux, yang merupakan milik investor asing.


Secara garis besar fauna yang ada di Kepulauan Karimunjawa terdiri dari 2 (dua ) kelompok, yaitu :
1. Daratan : Rusa, Trenggiling, Landak, Ular, Bangau Tong tong, Bangau Abu-abu, Elang laut dan Wedi-wedi. Burung elang laut merupakan satwa langka yang dapat dijumpai di kepulauan ini.
2. Perairan : Terumbu karang, spons, karang lunak, akar bahar, kerang merah, penyu dan ikan hias. Pantai-pantai di Karimunjawa sebagian besar berpasir putih, oleh karena itu cocok untuk kegiatan berjemur, menyelam dan memancing.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Karimunjawa :
1. Olah raga selam, bagi yang hobi menyelam dapat menyalurkan hobinya di Tanjung Gelam ( di Karimunjawa ), Pulau Menjangan Kecil dan Pulau Cemara Kecil.
2. Mandi di Pantai dan Berjemur, cocok dilakukan di Pulau Menjangan Besar yang berpasir putih dan Pulau Cemara Kecil.
3. Snorkeling, di berbagai spot yang memberikan pemandangan bawah laut yang mengagumkan.
4. Memancing, para hobiist mancing dapat menyalurkan hobinya dengan menyewa kapal.
5. Glass bottom boat, bagi yang tidak bisa berenang bisa menikmati keindahan bawah laut dng glass bottom boat.
6. Jetski dan banana boat, bagi yang menyukai olah raga air ini, dapat melakukannya di karimunjawa.
7. Penangkaran ikan hiu, mencoba merasakan fear factor disini, bercanda dengan hiu.
8. Berperahu mengunjungi pulau-pulau, banyaknya pulau-pulau yang indah, dapat anda kunjungi dengan menggunakan perahu.
9. Ziarah dimakam Sunan Nyamplungan.
10. Menyelami kehidupan tradisi nelayan Bugis dan Madura dng rumah khas panggungnya.

Menuju KARIMUNJAWA dapat ditempuh dengan kapal cepat Kartini I dari Semarang Setiap hari Sabtu dan Senin setiap 2 minggu sekali, dari Jepara setiap hari Senin 2 minggu sekali. Dng KM. Muria dari Jepara setiap hari Rabu dan Sabtu, dapat pula dng jalur penerbangan dari bandara A. Yani Semarang dengan pesawat charter jenis CASSA 212 sekitar 30 menit sampai bandara Dewadaru Karimunjawa. Telah tersedia sarana akomodasi yg cukup memadai mulai home stay, resort dan hotel

Legenda Nyamplungan

Nama Karimun menurut cerita rakyat setempat tidak terlepas dari sosok sunan Nyamplung, yang bernama asli Syech Amir Hasan, putera dari sunan Muria. Sedari kecil, ia hidup dimanja sehingga ketika beranjak dewasa, ia menjadi cenderung nakal. Sunan Muria sudah berusaha mendidik puteranya tersebut agar menjadi lebih baik, tetapi selalu gagal. Akhirnya sunan Muria menitipkan puteranya kepada sunan Kudus, dengan harapan menjadi lebih baik.

Di bawah bimbingan sunan Kudus, Amir Hasan memang menjadi pribadi yang lebih baik dan taat, sehingga ia dikembalikan kepada keluarganya. Tetapi setelah berkumpul kembali dengan keluarganya, perilaku Amir Hasan kembali seperti semula.

Sunan Muria merasa prihatin, dan akhirnya memerintahkan puteranya tersebut untuk turun gunung Muria dan mengamalkan ilmu agama di pulau yang nampak "kremun-kremun" (tidak jelas) bila dilihat dari gunung Muria. Dan sunan Muria pun mengatakan bahwa Amir Hasan tidak boleh kembali ke pulau Jawa sebelum tugasnya selesai.

Dengan berbekal 2 buah biji Nyamplung untuk ditanam di pulau tujuan, dan mustaka masjid (sampai saat ini masih berada di kompleks makam sunan Nyamplungan), serta ditemani oleh 2 orang abdi, akhirnya Amir Hasan pun memulai perjalannya. Setelah sampai dan menemukan tempat yang cocok untuk ditinggali, Amir Hasan kemudian menanam 2 buah biji Nyamplung yang dibawanya dari pulau Jawa. Tanaman yang tumbuh dari kedua biji Nyamplung inilah yang sekarang dikenal sebagai pohon Nyamplung, dan lokasinya diberi nama dukuh Nyamplung.

Friday, February 6, 2009

Kuta Bali


Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya, penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat penginapan.

Sekarang kawasan Kuta telah berkembang menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga wisatawan lokal.

Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang lengkap. Penginapan atau hotel, restoran, spa dan pendukung pariwisata lainnya banyak ter dapat di sini.

Pantai Kuta merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan selama di Kuta. Pantai dengan pasir putih ini dipilih sebagai tempat olahraga surfing dan juga sangat cocok untuk tempat bersantai sambil menantikan indahnya sunset pantai Kuta. Tidak salah ribuan wisatawan selalu memadati pantai ini

Sekilas tentang Kuta.

Berbicara mengenai Kuta sebagai daerah tujuan wisata, ada baiknya kita tahu sedikit perkembangan kawasan ini.

1970-an

Tahun 1970-an kawasan ini berkembang sebagai koloni hippies, turis gembel yang datang dari seantero dunia dengan membawa gaya hidup bebas, mereka tinggal di rumah penduduk yang bernama pension.

1980-an

Tahun 1980-an, berkembang menjadi kawasan khusus untuk turis Australia yang berselancar. Hotel berbintang dan melati mulai masuk ke kawasan ini.

1990-an

Tahun 1990-an Kuta mengalami booming turis, Ribuan kamar selalu penuh dan penduduk mulai mengubah bagian depannya menjadi art shop mereka menjual bikini dan kaos oblong dengan harga murah.

Ngarai Sianok



Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di jantung kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok dari selatan ngarai Koto Gadang sampai di Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir sampai Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang indah dan menjadi salah satu objek wisata utama provinsi.

Jurang ini dalamnya sekitar 100 m membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m dan merupakan bagian dari patahan yang memsiahkan Pulau Sumatra menjadi dua bagian memanjang (Patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau - hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal) - yang dialiri Sungai Sianok yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai.

Sungai Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yg disaranai oleh suatu organisasi olahraga air "Qurays". Rute yang ditempuh adalah dari Desa Lambah sampai Desa Sitingkai Batang Palupuh selama kira-kira 3,5 jam. Di tepiannya masih banyak dijumpai tumbuhan langka seperti rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Fauna yang dijumpai misalnya monyet ekor panjang, siamang, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, serta tapir.

Followers

Pariwisata Indonesia © 2008 Created by Alsweiss.

Back to top